Kehamilan saya memasuki minggu ke 12. Segala hal berlangsung santai seperti di pantai. Walau di pantai tidak sesantai yang saya katakan mungkin. Yah, kenyataannya ada juga secuil-dua cuil kejadian. Kejadian yang jamak adalah perut kembung, semacam terjadi peningkatan asam lambung yang drastis semenjak hamil dan bikin saya lumayan tidak nyaman.
Konon meningkatnya produksi asam lambung pada ibu hamil wajar, disebabkan bertambahnya produksi hormon kehamilan (oh gosh, pregnancy is all about hormonal matters). Solusinya tentu dengan menghindari penyebab perut kembung. Bagi yang sering menderita maag, akan familiar terhadap treatment ini (dan kebetulan saya adalah salah satunya).
Menghindari minum kopi dan konsumsi coklat berlebih (yang mana saya adalah penggemarnya), menghindari minum teh berlebih (walau masih diizinkan, apalagi kalo ditambah jahe itu bikin hangat perut ibu hamil, kenyataannya setiap hari ada saja waktu saya minum teh, hehehe), menghindari kacang-kacangan (jadi eneg juga sih pas hamil, terutama sama sambal kacang temannya pecel, baso tahu, kupat tahu dan batagor, asli saya jadi menghindari makanan-makanan tersebut) dan amat sangat mengurangi konsumsi makanan pedas dan berkuah kental (ampuuunnnn padahal saya penyuka makanan pedas).
Sama seperti treatment pada penderita maag, makan sedikit tapi sering lebih nyaman daripada makan tiga kali tapi banyak, apalagi makan terus dan banyak (yaeyaaalaahh). Lagian jadi bumil tu cepet laper mana bisa makan hanya tiga kali (kemudian terdengar gumaman dari sebelah: perasaan si Hanna gak hamil aja juga makan terus, wkwkwk). Tips bu bidan adalah sediakan cemilan yang agak-agak sehat di rumah maupun kantor, jadi saya sekarang ceritanya adalah penyetok setia berbagai jenis biskuit.
Selain perut kembung, masalah lain adalah sugesti otak terhadap enak tidaknya makanan. Tapi sodara-sodara, sekali lagi itu adalah sugesti. Karena anehnya makanan yang dianggap otak saya ngga enak, tapi pas dimakan, menurut lidah saya kok enak yaa. Kayaknya ini masalah gak penting. ==> masalah mana sih buat ibu hamil yang penting, orang mirip menstruasi kok indikasinya, cuma ini berlangsung lebih lama.
Hidung dan lidah yang lebih sensitif mungkin juga salah satu diantara banyak hal ihwal kehamilan ini. Oiya ada juga persoalan keputihan, lagi-lagi ini juga masalah hormon dan wajar. Yah, sepertinya kehamilan saya saat ini memang termasuk kehamilan cuek bebek. Kalau kata teman-teman, kehamilan kebo. Karena, syukur alhamdulillah, saya tidak merasa mual, tidak muntah dan tidak ngidam. Bayinya pun tidur terus di perut dong, orang bilang kayak ibunya. Ah perasaan saya bukan orang seperti itu.
Kesimpulannya, mohon maaf pada blogger yang berharap dapat tips-tips kehamilan yang banyak dari saya, soalnya yaa gimana mau ngasih tips, wong saya aja cenderung cuek dan kelihatan adem ayem pas hamil ini. So all I wanna say is...have a fun pregnancy moms! :)