Sunday, June 19, 2011

Yes, I Can!

Ini cerita sederhana, sebenarnya. Tentang kepindahanku ke kos yang baru.

Sekitar tiga bulan yang lalu, aku tiba-tiba merasa hidupku begitu-begitu saja. Melewati jalan yang sama tiap berangkat kerja, membuka pintu pagar yang itu-itu saja dan melihat pemandangan yang itu-itu saja.

Lantas aku memutuskan untuk pindah.

Tak ada yang salah dengan kos lamaku. Fasilitas lengkap, kamar mandi dalam, laundry, ibu kos yang baik dan disiplin serta makanan enak yang tersedia setiap saat (meski tidak gratis :P). Anehnya aku merasa mentok. Merasa seperti siput yang berjalan sangat pelan atau seperti beruang yang kegendutan dan malas keluar sarang. Kenyamanan dan kemudahan ternyata menggerogotiku dari dalam. Pelan tapi pasti.

Ya, aku memutuskan untuk pindah.

Sempat berpikir berulang kali untuk melakukannya. Kos yang aku incar fasilitasnya sangat terbatas rupanya. Boro-boro makanan enak, kamar mandi saja berada di luar kamar, tak ada laundry, tak ada perabot, ibu kos agak judes. Meski lebih murah, tapi dari segi harga tak begitu jauh dari kos lama.

Untuk pindah ke sana pun pasti butuh waktu dan tenaga mengingat barang-barangku yang tidak sedikit. Ditambah lagi rasa sungkan untuk pamit dengan ibu kos lama dan tak ada teman kantor atau teman main di sana yang bisa diajak sharing. Keuangan pun lagi cekak untuk membiayai kepindahanku ke sana.

Satu-satunya hal kenapa aku menginginkannya? Karena : Ada jendela di sana, di mana cahaya matahari dan udara segar bisa masuk dengan leluasa. Ada hawa-hawa kebebasan dan gejala perubahan di sana. Itu yang aku butuhkan.

Akhirnya aku pindah.

...dengan mendadak. Dan ternyata tak ada masalah, segalanya cenderung dimudahkan. Banyak teman yang membantu pindahan. Ada saja rejeki buat beli perabot. Suasana baru. Kamar yang lebih bersahabat. Kemandirian yang lebih baik daripada sebelumnya. Lembaran baru. Dan harapan baru.

Look, I can do it if I want! I've moved on, how about you?



Wednesday, March 02, 2011

Menikmati Sunset di Pantai Dreamland, Bali






Akhir tahun lalu aku bepergian ke Bali untuk sebuah pekerjaan. Sesampainya di Bali, sebelum pekerjaan dimulai aku berniat jalan-jalan ke tempat-tempat menarik di Bali. Berhubung saat keluar dari hotel hari menjelang sore, maka kuputuskan untuk menyaksikan sunset di sebuah pantai.

Sebenarnya, aku bisa saja pergi ke Pantai Kuta yang dekat dengan hotel, hanya saja Pantai Kuta terlalu ramai dan aku tidak begitu suka keramaian. Aku melakukan pencarian di Google untuk beberapa rekomendasi, hasilnya banyak orang yang merekomendasikan untuk pergi ke Dreamland. Orang-orang itu mengatakan di sana terdapat pantai pasir putih dan dengan pemandangan yang indah saat sunset.

Lantas aku berkonsultasi dengan tour guide. Kalau ditempuh dengan mobil dari daerah Pantai Kuta akan memakan waktu 45 menit. Aku berangkat pukul 15.30. Aku memiliki cukup waktu untuk menempuh perjalanan hingga Pantai Dreamland.

Pada waktu perjalanan menuju ke lokasi ternyata mobil yang aku tumpangi melewati obyek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK). Aku menyesal tidak mampir ke GWK.

Tourguide mengatakan bahwa lebih baik masuk ke Dreamland melalui Kompleks Perumahan milik Tommy Soeharto, karena tiket masuknya tidak semahal di pintu masuk lain.

Sesampainya di Dreamland, lahan parkirnya bisa dibilang masih kurang layak untu sebuah obyek wisata pantai pasir putih. Seharusnya bisa lebih diperbagus.

Dari tempat parkir kita harus jalan kaki dulu ke pantainya, melewati jalan bebatuan dan pasir pantai yang cukup sulit untuk dilalui.

Mendekati pantai, mulai terdapat kios-kios makanan, penyewaan alat surving, toilet, kamar mandi dan gazeboo (lihat di foto).

Sampai di pantainya, WOW memang pasir putih dengan tekstur yang lebih kasar. Tapi menurutku masih lebih indah pantai Pulau Cemara, Karimunjawa. Pantai Dreamland sekarang juga sudah relatif ramai. Banyak orang berlibur ke sana. Overall, menyaksikan sunset dengan diiringi lagu-lagu yang dimainkan dari cafe-cafe tetap merupakan saat yang indah, terutama apabila hari tidak mendung. Ayo, ajak teman atau pasanganmu ke Pantai Dreamland di Bali, Negara Indonesia.

Thursday, February 17, 2011

Menyembunyikan status diri di Facebook, tapi tetap bisa melihat status orang lain?

Hai hai,

kamu sebel karena statusmu dari yang penting sampai yang gak penting dibicarakan segelintir orang gak penting dan akhirnya menyebabkan terjadinya hal yang gak penting pula?

oke, mungkin pernyataanku ini sangat berlebay

yang agak-agak logis adalah kamu pengen menghindar dari hingar bingar dunia perfesbukan tanpa menutup akun fesbuk kamu? -> supaya kamu tetap bisa ngelihat status kecengan kamu sih sebenernya

oke, tampaknya pernyataanku gak ada yang gak lebay

ahh lepas dari semuanya, aku pengen membagi tips yang mungkin beberapa teman sudah secara diam-diam melakukannya. Mudah-mudahan tulisan ini tidak mengguncang dunia perfesbukan, karena tiba-tiba beberapa temanmu statusnya ga bisa dilihat setelah mereka membaca tulisan ini -> ampunn gw ge-er banget sih.

Jadi bersiaplah (kita pake bahasa Indonesia aja yah):
1. Buka Akun -> Pengaturan Privasi, lihat menu 'Berbagi Informasi', klik pilihan 'khusus'
2. kemudian di sebelah kanannya ada banyak pilihan, mulai 'Status, foto dan kiriman Anda...hingga...paling bawah...informasi kontak'
3. Nahh di bawahnya tulisan 'Informasi Kontak' ada 'Sunting Pengaturan', klik aja
4. Di baris nomor satu ada 'Kiriman dari saya' klik tanda panah kecil di box sebelahnya, klik 'Ubah suaikan' --> sett dah bahasanya, hehehe
5. Memuat.... alias Loading... --> agak lama, sabar yah ;)
6. Nah keluarlah kombinasi pilihan

> mau statusnya dilihat oleh teman dari teman (buat yg pengen jadi seleb), hanya teman, orang-orang tertentu (kalo kamu klik ini bisa milih 'hanya pada siapa kamu mau nunjukin statusmu), atau hanya saya alias cuman bisa dinikmati sendiri statusnya

> atau kalo kamu mau statusnya gabisa dilihat oleh beberapa orang tinggal klik 'Sembunyikan dari: pilih nama temen'

7. Jangan lupa disimpan perubahannya.

Oiya, saat kamu mengatur statusmu disembunyikan gitu, ostomastis kamu ga akan terlihat onlen untuk Facebooknya, trus gak ada statusmu satupun yang akan tampil di beranda orang tersebut. Pengaturan juga bisa kamu terapkan di foto, tulisan, dan apapun di fesbuk.

Sebetulnya tips ini belum sempurna banget sih, pasti masih banyak pertanyaan. Tadinya juga mau dikasih gambar-gambar petunjuknya, tapi kelamaan ntar, hahaha. Jadi kalo ada yang mau nambahin atau ngulik lagi lebih jauh, silakan saja. Bebas.

Silakan mencoba :))))

Monday, February 14, 2011

Kain Lurik Warisan Budaya Bangsa Indonesia





















Hai teman-teman, aku pengen memperkenalkan kain tradisional asli buatan kampung halamanku nih, sebutannya kain lurik. Kalo ada orang asli Yogyakarta biasanya udah familiar sama kain ini, soalnya suka dipakai sama abdi dalem Kraton. Itu loh yg motifnya lurik-lurik gelap trus lengan panjang, kerahnya panjang juga nutup leher, sering deh dijual di pasar tradisional Yogya.

Nah, kalau kain lurik yang mau aku tawarin ini lebih halus, motifnya dan warnanya juga lebih bervariasi. Kain Lurik ini diproduksi di Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten dan sekitarnya yang memang terkenal dengan sentra produksi kain Lurik. Cara membuatnya menggunakan alat tenun, gak jauh beda dari kain songket atau kain Kalimantan gitu deh.

Kain Lurik yang aku tawarin bisa dibuat jadi baju atasan cewe ataupun cowo, dijahit jadi kain untuk dipake buat kondangan, buat hadiah kantor atau acara keluarga, buat aplikasi furniture (misalnya bantal sofa), tas kain, dan sebagainya. Ada juga Lurik yang dikombinasi dengan motif Batik, dan disebut dengan singkatan Lutik (lurik-batik). Stock yang ada di gambar itu berbeda-beda, jadi kalo teman-teman pesen Insya Allah jarang yang nyamain :)

Temen-temen bisa lihat-lihat dulu fotonya. Kalau ukuran dan harganya sih macem-macem:
a. Lurik Batik (ukuran 150 x 105 cm) Rp. 190.000
b. Lurik Klasik (ukuran 250 x 105 cm) Rp. 225.000
c. Lurik Lurik Halus Modern (250 x 85 cm) Rp. 250.000

Kalau masih kurang infonya jangan sungkan untuk komen posting ini, atau kalau mau langsung pesen bisa hubungi aku dulu di 081214678978 - Hanna (SMS Only) atau email aku di silahtowilah@yahoo.com. Harga belum termasuk ongkos kirim. Buat 5 pembeli pertama dapat diskon 10% loh.

Mari kita gunakan produk warisan budaya bangsa... ;)